Makalah Pencemaran Suara Lengkap
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum.
Wr.Wb
Tiada kata dan kalimat yang pantas
di ucapkan sebagai pengantar, selain puji syukur kepada Allah SWT, karena hanya
berkat dan hidayahnya semata-mata kami telah dapat menyelesaikan tugas makalah
ini.
Demikian kami haturkan beribu rasa
terima kasih khususnya buat guru, yang dengan sabar membimbing kami, dan tidak
lupa pula kami haturkan beribu rasa cinta kasih kepada orang tua dan
teman-teman yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dengan sepenuh hati
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, kekeliruan,
bahkan kesalahan. Tentunya saran dan kritik yang bersifat positif sangat di
harapkan demi kebaikan tugas-tugas selanjutnya
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................................................................................
Daftar Isi .......................................................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................................................................
A.
Latar Belakang .......................................................................................................................................................
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................................................................
C.
Tujuan ..........................................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................................................................
A.
Definisi Polusi / Pencemaran Suara ........................................................................................................
B.
Penyebab Pencemaran Suara ......................................................................................................................
C.
Dampak Pencemaran Suara ..........................................................................................................................
D.
Cara Menanggulangi Pencemaran Suara ..............................................................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................................................................
A.
Kesimpulan ...............................................................................................................................................................
B.
Saran ............................................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita semua tahu, saat ini kita lebih
banyak dieksploitasi dengan terlalu banyak suara lebih dari masa apapun dalam
sejarah. Kehidupan modern sepertinya jadi perjuangan yang tak berkesudahan
untuk melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat. Saat berada di rumah, telinga
kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan
banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain:
proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan
orang lain.
Sekitar 16,8 persen dari total
penduduk Indonesia mengalami gangguan pendengaran pada 1996. Survei yang
dilakukan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia terhadap 20.000 orang di tujuh provinsi itu mencatat
bahwa sekitar 38 juta penduduk Indonesia terganggu pendengarannya.
Melihat hasil penelitian dari
berbagai ahli dan penemuan dalam kehidupan sehari–hari tentang dampak
kebisingan atau pencemaran suara inilah seharusnya diambil langkah – langkah
yang tepat untuk menanggulangi salah satu polusi yang dianggap tidak begitu
berdampak dibanding dengan polusi air, tanah dan udara yang sekarang ini dengan
jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari–hari.
Dalam makalah ini penulis ingin
menyajikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pencemaran suara.
Selain itu, penulis juga akan menguraikan bagaimana cara untuk menanggulangi
pencemaran suara yang efeknya secara tidak sadar telah menggangu kehidupan
manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang dan batasan masalah di atas maka masalah dalam makalah ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan pencemaran suara?
2. Apa
yang menyebabkan pencemaran suara?
3. Apa
saja dampak dari pencemaran suara?
4.
Bagaimana menanggulangi dampak pencemaran suara?
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam
makalah ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui definisi pencemaran suara.
2.
Mengetahui sebab – sebab pencemaran suara.
3.
Mengetahui dampak dari pencemaran suara.
4.
Mengetahui cara menanggulangi dampak pencemaran suara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Polusi /
Pencemaran Suara
Polusi atau pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Bunyi atau suara adalah kompresi
mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau
zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi
dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. Kebanyakan suara
adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis
dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam
Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara
atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang
dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada
amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Jadi, pencemaran suara adalah
gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang
mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara
diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi
bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi
melampui 70 desibel (dB).
B. Penyebab Pencemaran
Suara
Zat
atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup. Sifat polutan adalah:
1.
Merusak
untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak
lagi.
2.
Merusak
dalam jangka waktu lama.
Dalam pencemaran suara, kebisingan
yang dialami sehari – hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya
pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang ini banyak sekali
alat – alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta penggunaan gadget
yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya langsung mengenai gendang
telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan
pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita
diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak
hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek
pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang
lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin
yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang memakai kipas angin besar,
kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran, atau apartemen biasanya
saluran udaranya mengeluarkan bising.
Sebagai
contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur
dengan dB atau desibel adalah
1. Orang
ribut / silat lidah = 80 dB
2.
Suara kereta api / krl = 95 dB
3.
Mesin motor 5 pk = 104 dB
4.
Suara petir = 120 dB
5.
Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
C. Dampak Pencemaran Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada
kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1.
Pencemaran
yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh
serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2.
Pencemaran
yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang
kronis.
3.
Pencemaran
yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan
dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Menurut penelitian, musik berirama
keras, hingga 'berlimpah ruah' berdampak dramatik pada psikologi. Selain berakibat
merusak gendang pendengaran, menurut Dr. Luther Terry, mantan peneliti di Badan
Bedah AS, yang melakukan penelitian adanya akibat negatif terkait suara yang
bising, proses pendengaran melibatkan: kontruksi jantung, peredaran darah,
meningkatkan kerja hati, pernafasan yang meningkat, menghambat penyerapan kulit
dan tekanan kerangka otot, sistem pencernaan berubah, aktivitas yang
berhubungan dengan kelenjar yang memberi pertanda pada zat-zat kimia dalam
tubuh termasuk darah dan air seni, efek keseimbangan organ. Juga keseimbangan
efek perasa dan perubahan kimia di otak. Itu semua merupakan sebagian dari efek
suara bising pada manusia.
Terry juga mengungkapkan adanya efek
negatif suara gaduh dalam perkembangan janin. Penelitian menemukan pula, kalau
setelah terpapar suara berkekuatan tinggi, seperti suara pesawat yang tinggal
landas atau tempat kerja yang sangat ramai, tekanan darah meningkat hingga 30%.
Pengaruh negatif bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah meningkat
dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan suara bising berakhir.
Mungkin Anda memilih untuk tak tinggal di dekat bandara agar tak terkena dampak buruk kebisingan lalu litas pesawat. Meski demikian, suara gaduh lain yang mungkin kita pertimbangkan secara moderat memang memiliki pengaruh. Sebuah penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal di daerah yang bising dan jalanan yang sibuk memungkinkan mengakibatkan serangan jantung sebesar 20%, lebih tinggi dari pada orang-orang yang tinggal di daerah tenang.
Mungkin Anda memilih untuk tak tinggal di dekat bandara agar tak terkena dampak buruk kebisingan lalu litas pesawat. Meski demikian, suara gaduh lain yang mungkin kita pertimbangkan secara moderat memang memiliki pengaruh. Sebuah penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal di daerah yang bising dan jalanan yang sibuk memungkinkan mengakibatkan serangan jantung sebesar 20%, lebih tinggi dari pada orang-orang yang tinggal di daerah tenang.
Studi tersebut menghubungkan
permasalahan dalam mendengarkan, juga dipengaruhi oleh kebisingan. Selain itu,
suara gaduh juga dapat berpengaruh pada anak-anak dalam belajar bicara,
membaca, dan dalam menangkap pelajaran di sekolah. Pengaruh yang sama juga
telah didokumentasikan pada orang-orang yang tinggal di dekat bandara, dekat
rel kereta api dan jalan besar. Ketidakmampuan untuk mendengar dan memahami
segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai kwalitas yang menyedihkan,
dan bahkan dapat meningkatkan tingkat ketidaklulusan di sekolah.
Lebih jauh lagi, polusi suara juga
membawa dampak pada tingkah laku anak-anak dan orang dewasa. Sebuah studi
mengamati respon seorang pejalan kaki saat seseorang meminta bantuan di tempat
yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan suara mesin pemotong rumput yang
meraung di sekitar, ada seseorang wanita yang patah tulang menjatuhkan bukunya,
tak seorangpun datang untuk memberikan bantuan. Namun pada saat mesin pemotong
rumput yang bersuara ribut dimatikan, dan kejadian yang sama diulang, beberapa
pejalan kaki berhenti guna memberi bantuan pada wanita ini.
Dari uraian diatas, dampak pencemaran suara biasanya hanya menyebabkan gangguan–gangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang tercemari. Pencemaran suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi karena dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun.
Dari uraian diatas, dampak pencemaran suara biasanya hanya menyebabkan gangguan–gangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang tercemari. Pencemaran suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi karena dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun.
D. Cara Menanggulangi
Pencemaran Suara
Dari uaraian diatas tentang begitu
berbahayanya pencemaran suara yang menyebabkan berbagai gangguan pada manusia,
kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang
Riyanto Trilaksono MSc, peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron,
Institut Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan
memakai bahan-bahan peredam.
Bahan
tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang yang
intensitas bisingnya mau dikurangi. Sayangnya, kendali bising pasif hanya
efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah diterapkan sistem
ini, bahan peredam yang dibutuhkan akan lebih berat dan tebal. "Ini
meningkatkan biaya, bahkan kadang-kadang membuat sistem sulit
diimplementasikan," kata Bambang.
Pada dasarnya pengendali bising
aktif adalah peredam bising dengan menggunakan sumber suara yang dikendalikan
dan melawan sumber bising yang tidak dikehendaki.
Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali bising aktif (active noise control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan suatu sinyal suara lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal yang fasanya berlawanan dengan bising yang mau diredam.
Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali bising aktif (active noise control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan suatu sinyal suara lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal yang fasanya berlawanan dengan bising yang mau diredam.
Meskipun
sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya. Penyebabnya karena
karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan selalu berubah terhadap
waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara bising tidak
stasioner.
Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising. Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising. Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
a.
Tinggi
minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b.
Tebal
dinding minimal 10 cm. Sedangkan Bahan bangunan peredam bisik
a.
Penggunaan
bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri berupa beton
ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan komposisi
campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b.
Dimensi
konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x
15) atau (30x15x15)cm
c.
Bahan
selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan khusus untuk
memperoleh kemampuan redaman bising yang baik.
Secara terus menerus program ini
terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upayanya mengurangi polusi suara.
Kebijakan yang sudah diambil oleh
pemerintah dalam menanggulangi polusi suara dan polusi udara adalah mengendarai
mobil dengan sistem 3 in 1 yaitu dalam satu mobil minimal harus diisi dengan 3
orang, agar keributan yang terjadi akibat kemacetan, asap dan desing suara
mesin tidak terlalu memadati jalan raya. Selain itu yang perlu dilakukan
pemerintah adalah mengurangi penjualan kendaraan bermotor, karena hal ini
merupakan salah satu pemacu terjadinya kebisingan di jalanan. Karena melihat
kenyataan sekarang ini, setiap individu tidak lepas dari kendaraan bermotor.
Dari setiap individu pun kesadaran
akan pentingnya pengurangan polusi suara harus lebih digalakkan. Misalnya
dengan tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara
bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan
earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa
mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
Dari pabrik atau lembaga–lembaga
penemuan teknologi baru, seharusnya memikirkan juga tentang efek samping
terhadap mesin yang menimbulkan suara gaduh. Pihak produsen seharusnya memasang
peredam suara dalam setiap poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kehidupan modern sepertinya jadi
perjuangan yang tak berkesudahan untuk melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat.
Dimanapun kita berada kita selalu mendengar kebisingan yang secara tidak sadar
juga mengganggu kinerja tubuh kita. Walaupun tidak begitu mendapat perhatian
seperti 3 pencemaran lain, pencemaran suara merupakan suatu yang sangat penting
untuk dikaji karena dampaknya kian hari kian terlihat.
Banyak gangguan yang diakibatkan oleh pencemaran suara diantaranya mulai dari konsentrasi yang kurang sampai meninggal akibat kebisingan yang diterima dalam jangka waktu yang lama dan secara tidak langsung mengajak otak untuk mengubah cara kerja organ tubuh.
Banyak gangguan yang diakibatkan oleh pencemaran suara diantaranya mulai dari konsentrasi yang kurang sampai meninggal akibat kebisingan yang diterima dalam jangka waktu yang lama dan secara tidak langsung mengajak otak untuk mengubah cara kerja organ tubuh.
B.
Saran
Untuk meminimalisir polusi suara ini
ada berbagai cara yang bisa dilakukan yaitu dengan meredam bising yang tidak
diinginkan dengan suara yang menenangkan, pembangunan bangunan peredam bising,
meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor, peralatan elektronik dan pemberian
peredam suara oleh pabrik untuk produknya yang dirasa menimbulkan kebisingan
yang melewati ambang batas pendengaran manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/13/polusi-atau-pencemaran-lingkungan/
diakses 21 Januari 2009
http://organisasi.org/pengertian_definisi_arti_efek_dampak_dan_penyebab_pencemaran_suara_pada_pencemaran_lingkungan_hidup_dan_tubuh_manusia
diakses 23 Januari 2009
http://www.kapanlagi.com/a/dampak-buruk-dan-dampak-baik-suara-i.html diakses 23 Januari 2009
http://www.kapanlagi.com/a/dampak-buruk-dan-dampak-baik-suara-i.html diakses 23 Januari 2009
http://www.google.co.id/#hl=id&q=PEDOMAN+PERENCANAAN+TEKNIK+BANGUNAN+PEREDAM+BISING&meta=&aq=f&oq=PEDOMAN+PERENCANAAN+TEKNIK+BANGUNAN+PEREDAM+BISING&fp=5be454f7189800bf
diakses 24 Januari 2009
Tidak ada komentar:
Gunakan bahasa yang baik dan sopan dalam memberikan saran, motivasi ataupun teguran